
Beberapa waktu belakangan ini saya dibuat stress karena listrik rumah tiba-tiba ganti ke spesifikasi 900 watt. sebenarnya listrik segini masih kuat untuk menyalakan printer dengan jenis laserjet, akan tetapi pada start awal printer jenis ini memang terdapat lonjakan arus yang sangat besar walaupun hanya satu detik saja.
Dari situ saya mencari cara agar listrik yang digunakan printer laserjet ini tidak membuat kaget MCB yang akhirnya jeglek, mati, trip atau kata orang Sunda listriknya ngajepret. Awalnya saya kira bisa dengan beberapa trik seperti menstart printer laserjet dahulu lalu memulai kembali dengan men-stop dulu printer sebentar dan lanjutkan, tapi itu hanya berhasil beberapa kali saja dan lebih sering listriknya mati trip.
Akhirnya saya menemukan, cara menyalakan printer laserjet (antara 350-700 watt) di kapasitas PLN 900 watt tanpa mengakibatkan mati listrik (trip). Meskipun printer hanya memerlukan stabil beroperasi di 350 watt tapi tetap saja start awal printer butuh lonjakan besar pada arus listrik.
Nah, cara ini memerlukan sedikit dana untuk membeli suatu alat yang digunakan untuk mengatasi printer laserjet yang bikin mati listrik. murah kok alatnya gak terlalu mahal, dibandingkan harus ribet menambah kapasitas daya listrik ke PLN, apalagi kalau rumahnya ngontrak kan lebih ribet lagi.
Nama alat ini inverator, bukan inverter, tapi inverator, alat ini membuat start awal yang memerlukan lonjakan besar dapat diatasi dan tidak mengakibatkan jeglek, mati listrik. alat ini banyak dijual di offline maupun di online.
Kira-kira seperti itu lah penampakan inverator, mirip seperti kotak stabilizer atau sejenisnya, dimana ada kabel input dan ada colokan output pada inverator.
Leave a Reply